Rabu, 15 September 2010

Petani Jepara Tolak Pembangkit Tenaga Nuklir


Petani akan kehilangan mata pencaharian akibat lahan mereka beralih fungsi.

VIVAnews - Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) menolak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Semenanjung Muria, Jepara, Jawa Tengah.

Pembangunan PLTN hanya akan semakin menindas petani dan nelayan. Petani akan kehilangan mata pencaharian akibat lahan mereka beralih fungsi.

"PLTN bukan satu-satunya jawaban untuk memenuhi pasokan listrik, masih banyak alternatif lain, seperti energi terbarukan," kata Ketua KTNA Provinsi Jawa Tengah Siti Amroh Suudi, di sela diskusi publik bertema Polemik Pembangunan PLTN di Indonesia, Sebuah Kutukan atau Peluang di Jakarta, Kamis 4 Maret 2010.

Penolakan itu juga disampaikan Petisi Perkumpulan Mahasiswa Jawa Tengah (Permaja).

Menurut Siti, jika PLTN di Jawa Tengah dibangun, pembangunan itu bisa mengancam ketahanan pangan nasional.

Sebab, Jawa Tengah selama ini merupakan salah satu penopang pangan nasional. "Hampir 99 persen warga di sana petani. Kalau jadi dibangun, selain risikonya tinggi akibat kebocoran radioaktif, juga mengancam petani," ujarnya.

Pengamat nuklir dari Universitas Indonesia (UI) Iwan Kurniawan juga menilai Indonesia tidak akan mampu menjadikan PLTN sebagai sumber listrik alternatif.

Sebab, Indonesia tidak memiliki dan menguasai teknologi pengayaan uranium untuk dijadikan sumber energi pengganti listrik.

"Indonesia memang memiliki cadangan uranium di Kalimantan, tapi tidak bisa dipakai karena butuh proses. Proses ini sangat bergantung pada teknologi impor dari negara maju, dan Indonesia tidak menguasai teknologi ini," ujarnya.

Indonesia, dia menjelaskan, baru sebatas belajar pengolahan limbah radioaktif. "Jadi, belum menguasai benar teknologi tersebut sehingga dikhawatirkan akan terjadi pembuangan limbah radioaktif yang tak aman," kata dia.

Untuk itu, menurut dia, Indonesia sebaiknya memanfaatkan sumber daya energi alternatif lainnya yang berlimpah. Sumber daya itu di antaranya gas, batu bara, panas bumi, dan energi terbarukan.

Bahkan limbah-limbah pertanian bisa dijadikan energi listrik. Apalagi, menurut perhitungannya, tidak ada PLTN yang biayanya murah.

Negara-negara maju memang ada yang menggunakan PLTN sebagai sumber energi listrik, karena mereka tidak memiliki sumber energi alternatif.

"Kalau di Indonesia tidak ada lagi sumber energi alternatif, saya akan mendukung pembangunan PLTN," kata Iwan.

arinto.wibowo@vivanews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar